Lestarikan dan Pertahankan Kesenian Budaya Sunda

Share it:


Bogor,(MediaTOR Online) - PR terberat masyarakat untuk menjaga  dan mempertahankan karakter Budaya Sunda yang sudah tergerus oleh kemajuan teknologi zaman, kita harus memulai lagi, dari awal kesenian Sunda tidak hilang termakan jaman. Ujar Dedie.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyebut kan, secara umum PR (pekerjaan rumah) dan tantangan yang dihadapi masyarakat Bogor khususnya generasi muda yang ada Jawa Barat pada umumnya untuk membangun kembali karakter masyarakat sunda masih banyak. Tidak hanya sebatas pada bidang seni dan budaya namun juga meliputi bidang lainnya. “Secara bersama-sama, semua yang ada di Jawa Barat, baik penduduk maupun para pendatang harus berusaha dan menjaga alam, yang paling penting tanggung jawab ini semua kita bersama agar alam Jawa Barat tidak pudar,” kata Dedie ketika menghadiri acara Pabaruan Sunda di Area Parkir Kantor Radar Bogor, Jalan KH.R. Abdullah bin Nuh, Kecamatan Bogor Barat, Minggu (26/07/2020).

Namun kita harus hadapi tantangan dan mampu mencari solusi. Impian dan harapan yang ada harus diperjuang kan.imbuh Dedie.
Untuk Membangun karakter masyarakat sunda yang kental dengan martabat Silih Asih, Silih Asuh dan Silih kata Dedie, adalah sesuatu yang luar biasa. Satu langkah yang perlu diantisipasi sejak awal dan harus dimulai dari pendidikan tingkat dasar.
“Pemerintah Kota Bogor melalui Perwali Nomor 55 Tahun 2020 tentang Pelestarian Budaya Sunda, kita ingin memiliki satu pegangan dalam upaya yang salah satu tujuannya membangun karakter masyarakat sunda. Bukan semata-mata memberikan souvenir atau menyediakan kuliner khas sunda,” jelas Dedie.
Pelaksanaan Pabaruan Sunda yang dilaksanakan di tengah kondisi saat ini dapat dijadikan sebagai pengingat akan nilai-nilai yang terkandung dalam seni budaya sunda.

Pabaruan sunda merupakan kalender tahun baru sunda merupakan satu-satunya. Untuk itu harus dilestarikan dan dikembangkan oleh semua masyarakat sunda, selain kegiatan kesundaan lainnya.
Sementara itu Ketua Pelaksana, Gatut Sutanta dalam sambutannya menyampaikan, acara Pabaruan Sunda dilaksanakan secara meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya oleh para kelompok budayawan sunda.
“Di Jawa Barat baru di Kota Bogor acara Pabaruan Sunda dilaksanakan semeriah ini. Kalender sunda yang ada, hari ini  adalah yang pertama di dunia pada tahun 1957,” kata Gatut.

Sebelum acara dimulai, Dedie A. Rachim bersama Gatut Sutanta dan para perwakilan Muspida Kota Bogor serta para anggota Bobats berjalan kaki dari Situ Gede menuju Kantor Radar Bogor kurang lebih sejauh 7,51 km.

Acara akan dimeriahkan suguhan atraksi seni budaya sunda, diantaranya seni beladiri, debus, hingga tarian tradisional sunda. (Arifin D.)
Share it:

Nasional

Post A Comment:

0 comments: