Setelah Pol PP dibuat “Tumbang”. BIMA PUN TAK BERDAYA ATASI PKL SAKETENG

Share it:



 
Bogor,(MediaTOR Online) - Sesumbar Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam sambutannya pada perayaan Hari Ulang Tahun Perumda Pasar Pakuan Jaya yang menyebuitkan satu jengkalpun pihaknya tidak akan mundur untuk menggempur para Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan jalan Lawang Saketeng, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, ternyata belum terbukti. Padahal,  hingga saat ini ratusan PKL Lawang Saketeng itu kembali berjualan seperti biasa dengan tanpa takut ancaman Bima Arya

Sudah hampir sebulan ini Pemerinah Kota Bogor melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)  dibantu Kodim 0606 Kota Bogor dan  Polresta Bogor, telah melakukan pengusiran terhadap Ratusan  PKL di Lawang Saketeng itu, tetapi selang beberapa hari kemudian para PKL kembali menyerbu kawasan itu  untuk menggelar dagangannya.

Padahal, hampir 24 jam, kawasan Lawang Saketeng itu dijaga ketat puluhan anggota Satpol PP beserta beberapa unit kendaraan oprasional lainnya guna  menghalau  agar para PKL itu tidak kembali berdagang. Namun pada kenyataannya, anggota Satpol PP ini pun malah berbaur dengan para PKL dan membiarkan mereka menggelar dagangannya.

Apa yang dijanjikan Bima Arya untuk kembali menggempur kawasan Lawang Saketeng itu,  ternyata tidak terbukti. Para PKL Lawang Saketeng akhirnya kembali menempati kawasan itu untuk berdagang seperti biasa dengan di saksikan puluhan anggota Sat Pol PP. Jika Sat Pol PP saja sudah ditumbangkan, apakah Walikota Bogor  pun  sudah dibuat tidak bedaya untuk mengatasi PKL Lawang Saketeng ini, sehingga mereka dengan leluasa kembali menempati kawasan Lawang Saketeng.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Agustiansyah ketika dikonfirmasi  mengelak jika Sat Pol PP dikatakan menyerah dalam mengatasi para PKL di kawasan itu “Bagi kami, tidak ada istilah menyerah dalam tugas penataan ini, tetapi kami lebih mengutamakan rasa keamanan dan kondusifitas kawasan itu, dan itu yang kami utamakan, karena kami juga tidak mau anggota kami mati konyol” tegas Agus.

Selain itu, kata Agus, kendala utama dalam penataan itu adalah alih funghsinya, anggaran karena situasi nasional penyebaran virus corona “Kita didukung bantuan anggaran dari provinsi Jawa Barat sebesar 15 Milyar, tetapi karena anggaran itu diaklihkan untuk penanganan virus corona, maka kami bertahan saja agar para pedagang itu tidak kembali ke Lawang Saketeng. Masyarakat kan tidak tahu bagaimana resiko anggota kami berada di kawasan, bahkan sering juga kita bersitegang dengan para pedagang. Kita menghindari jangan sampai ada korban jiwa” terang  mantan Camat  ini.

“PKL Lawang Saketeng itu jumlahnya 689 orang, 370  pedagang sudah masuk ke pasar Bogor dan sisanya 289 orang yang memang belum jelas akan7 menempati tempat dimana, dan mereka mereka itulah yang diduga selalu melakukan aksi aksi melawan petugas dilapangan, bahkan sempat mengancam anggota kami. Untuk itu, untuk sementara waktu tugas kami hanyalah memelihara situasi, biarkanb situasinya kondusif dengan tetap mewaspadai kembalinya para PKL” tegas Agus.(Pa.Cik)
Share it:

Metropolitan

Post A Comment:

0 comments: