Pembukaan Pameran Karya Kreative Indonesia KKI 2022 Diresmikan BI

Share it:


Jakarta,(MediaTOR Online) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan sebanyak 200 karya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dipamerkan dalam Karya Kreatif Indonesia 2022 secara langsung di Jakarta Convention Center.

"Secara fisik ada 200 UMKM yang dipamerkan dan secara virtual ada 500 UMKM," kata Perry Warjiyo dalam pembukaan KKI 2022 di Jakarta, Jumat.

KKI 2022 mengangkat tema "UMKM Indonesia Bangkit Melalui Digitalisasi dan Globalisasi Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan".


Dalam pameran KKI Tampil Di Booth  Rumah Rakuji/Myra Widiono. Rumah Rakuji adalah organisasi yang bergerak untuk mempromosikan kerajinan tradisional Indonesia.

the Pileh Woven Shawl

Rumah Rakuji  yang mempunyai Perwakilan di Kalimantan Barat  dipercaya mengangkat kerajinan UMKM Pejuang budaya dari *pedalaman Kapuas Hulu*, Kalimantan Barat yaitu dari Bansa Iban (Dayak Iban), Dayak Banuaka Apalin. Yaitu Tenun Tenun : PILEH, SUNGKIT, IKAT, SIDAN.

Anyaman-anyaman: serat BEMBAN, Daun Perupuk, Rotan. Semua dengan Pewarnaan Alam. 

Myra Widiono mengatakan  buat masyarakat Indonesia untuk mengenal mendukung, minati dan memesan produk produk  Karya tenun Tenun IBAN yang sudah sempat tenggelam karena produtifitas dan kualitas produknya. Saat ini mulai dikenal dan diminati seperti wastra Nusantara yang sudah termashur lainnya. Dan juga minati Anyaman2 bemban yang exquisite  dan anyaman kebon Bronai dari daun perupuk yang super unik sehingga fidebut anyaman gila.

Produk-produk Iban ini sudah diakui dan mendapat penghargaan dari WCC (World Craft Council) yaitu

1. Tenun Pileh 2018 

 Tas Laptop/file dan Clutch pada 2018

Dengan dukungan dan konektifitas ke masyarakat nasionsl juga global yang  lebih luas, maka semangat berkarya dan prnyiapan bahan bahan baku lokal dari UMKM akan lebih produktif.

Peningkatan tidak semata dari nilai ekonomi untuk kesejahteraan  melalui konektifitas yang lebih luas,  namun juga dalam upaya Pemajuan Kebudayaan sesuai dengan UU no. 5 tentang Pemajuan Kebudayaan, dan peduli lingkungan melalui  "konsep sustainability yaitu pemanfaatan SDA yang efektif dan pengembangan produk ECO dari NTFP Non Timbre Forest Product menghasilksn Blue Economy," pungkasnya.(Sir/Ka ).

Share it:

Seni dan Budaya

Post A Comment:

0 comments: