Pemutusan Hubungan Meteran Saluran Air Sepihak Dinilai Kurang Tepat

Share it:


Bogor,(MediaTOR Online) - Direktur Eksekutif Lembaga Pemerhati Kebijakan Pemerintah LPKP Rahmatullah angkat bicara terkait keluhan salah satu warga Kelurahan Cilendek, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, berinisial AP terhadap Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan yang melakukan pemutusan hubungan meteran saluran air sepihak.

“Kami kira langkah-langkah yang dilakukan oknum pegawai Perumda Tirta Pakuan itu kurang tepat apalagi dilakukannya terhadap pelanggan,” ujar Rahmatullah melalui WhatsApp, Kamis (19/5/22).

Menurutnya, pihak Perumda Tirta Pakuan seharusnya melakukan komunikasi sebelumnya agar menemukan sebuah solusi baik dari pelanggan ataupun perusahaan perumda tersebut.

“Apalagi menurut saya pelanggannya ada itikad baik untuk membicarakannya melalui video call saat hendak diputus kepada salah satu pejabat Perumda tersebut. Tapi mereka tidak mau melayaninya. Hal tersebut bagi saya cara pelayanan yang tidak baik apalagi prima terhadap pelanggan dan sekaligus masyarakat. Itu tindakan yang kurang baik karena merusak,” ucap Along sapaan akrabnya.

Along menilai, selain itu jika memang lembaga yang resmi saat melaksanakan pemutus saluran air seharusnya memiliki surat dulu untuk diberikan kepada pihak pelanggan.

“Tentunya hal tersebut terkesan lembaga Perumda ini seperti lembaga yang abal-abal saja. Tidak menunjukan bahwa itu lembaga yang besar dan baik,” kata Along.

“Harusnya pelanggan adalah raja. Layani dengan baik, kalau pun tidak baik yang dilakukan pelanggan, yah lakukanlah langkah-langkah yang elegan,” pungkas Rahmatullah.

Sebelumnya, Warga Kota Bogor berinisial AP mengeluhkan adanya kegiatan beberapa oknum Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan yang mendatangi kediamannya di Perumahan Taman Yasmin Sektor 2, Kelurahan Cilendek, Kecamatan Bogor Barat, sekitar pukul 14:18 WIB, pada Kamis (19/5/22).

“Saya ditelepon istri saya yang mana ada oknum pegawai Perumda Tirta Pakuan berjumlah empat orang mengaku hendak mengecek meteran,” ujarnya melalui WhatsApp, Kamis (19/5/22).

“Namun saat masuk kedalam rumah, mereka malah melakukan pencabutan meteran. Istri saya langsung video call ke saya dan saya sempat berbicara ke salah satu oknum Perumda Tirta Pakuan tersebut dan mengatakan untuk menunggu saya akan tiba 10 menit sampai rumah,” sambungnya.

Lanjutnya, saat tiba di kediamannya keempat oknum Perumda Tirta Pakuan tersebut sudah tidak ada dan meteran sudah dicabut.

“Iya sampai saya dirumah sudah tidak ada mereka. Namun, disayangkan meteran sudah dicabut. Tanpa ada surat resmi dari Perumda Tirta Pakuan ke istri saya,” ungkap AP.

Diketahui, tampak foto yang diberikan oleh AP para oknum tersebut ternyata salah satunya Sekretaris Perumda Tirta Pakuan Teguh Setiadi, Suhendar, Ismail Fahmi Tuasikal.

Sementara itu, Direktur Tehnik Perumda Tirta Pakuan, Ardani Yusuf saat dikonfirmasi awak media terkait hal tersebut mengatakan nanti akan ditanyakan dulu ke Sekretaris perusahaan (PDAM Tirta Pakuan-red).

“Saya coba tanya dulu pastinya ke Sekretaris perusahaan. Karena, mungkin yang berhak menjawab dari sekretaris perusahaan yang pasti kita sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku,” singkatnya.(Dono/BU)

Share it:

Serba-serbi

Post A Comment:

0 comments: