Jakarta,(MediaTOR Online) - Setiap pembentukan suatu organisasi tentu punya tujuan mulia selaras dengan tujuan dan visi misinya demi kemajuan dan kesejahteraan anggotanya. Baik organisasi politik, organisasi masyarakat lainnya tentu sangat diharapkan Pemerintah agar jadi salah satu motor penggerak dan motivator pembangunan di negeri tercinta ini. Untuk itulah HBSK hadir untuk membangun sinergitas rakyat khususnya yang tergabung dalam organisasi. Perkumpulan ini, ditujukan juga untuk saling tukar pikiran dan sarana penyatu anggota khususnya yang bermukim di Jabodetabek.
Kelahiran HBSK (Hatungun Bolon Simalungun Katholik) dilandasi atas adanya kerinduan putera puteri Simalungun Katholik di perantauan, hususnya Jabodetabek diadakannya missa/ekaristi berbahasa Simalungun sebagaimana yang lazim diikuti di daerah/desa asal dan diskusi hal lainnya demi kemajuan bersama. Harungguan Bolon Simalungun Katholik sebagai wadah musyawarah besar anggota dari Keluarga Besar Simalungun Katholik selain tujuan ekaristi berbahasa Simalungun juga seiring dengan itu juga dirindukan nyanyian, musik, taur taur dan bentuk seni lainnya yang bernafaskan seni budaya Simalungun hingga tariannya yang penuh artistik itu sebagai bentuk inkulturasi adatnya.
Atas dasar itulah semua tim pendiri berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menyatukan saudaranya di perantauan untuk menyatukan langkah dalam upaya pelestarian adat, seni budaya dan lainnya sekaligus menunjukkan kualitas SDM Simalungun yg punya daya saing di negeri ini yang layak jual di sektor pariwisata, mengingat Simalungun punya kawasan Danau Toba terbesar di Sumatera Utara, selain Kab Samosir, Kab Karo, dan Kab Tobasa.
Titus Purba unsur penasehat HBSK
HBSK lahir pada 7 Desember 2019 di deklarasikan beberapa pengurus pusat, di Hotel Santika Bekasi, antara lain Pieter Damanik, Titus Purba, V. Arifin Purba, Adrianus Parlindungan Damanik, Antonius Purba, Okter Purba, Nikolas Saragih, Romauli Napitupulu, James Purba, dan Hotli Munthe. Sementara saat pelantikan 22 Januari 2023 lalu di Cibubur kini HBSK dinakhodai oleh Kol. (Purn) Adrianus Parlindungan Damanik (Ketua Umum), Sion Purba Tanjung (Ketua) dan Nikolas Saragih, Sekretaris Jenderal. Bendera HBSK yang baru telah dikibarkan dengan harapan agar programnya kian sukses menyatukan anggota dalam kegiatan ekaristi, perayaan Natal, doa Rosario, ziarah bersama dan terutama menciptakan suasana khas Simalungun guna memenuhi keinginan anggotanya yang bernafaskan adat, seni-budaya, serta manortor untuk menyemarakkan suasana keagamaan dan kesukuan yang bernafaskan Simalungun Katholik. Horas HBSK, salam Habonaron Do Bona....(Drs. A. Purba/Tarigan)
Post A Comment:
0 comments: